Sahabat ngajionline.. Jalan kehidupan memang selalu berubah, berganti dari satu situasi kepada situasi yang lain, berbolak-balik, bertukar-tukar. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang maju, kadang mundur. Namun, satu hal yang seharusnya tidak pernah berubah pada kita, yaitu hati yang selalu tenang, damai, dan tetap teguh dalam kebenaran.
Hanya orang beriman yang Allah anugerahkan ketenangan dalam hatinya. Allah SWT berfirman, “Dialah yang telah me nurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS al-Fath: 4).
Kesulitan dan permasalahan hidup terkadang membuat hati gelisah, cemas, dan jauh dari ketenangan. Apa lagi, jika hati kita telah dihinggapi iri, dengki, hasud, ujub, takabur, dan penyakit hati lainnya.
Rasulullah SAW memberikan contoh agar kita melewati rasa gelisah dan tidak tenang yaitu dengan menceritakan seorang yang dermawan dengan orang yang pelit dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti 2 orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya.
Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya.
Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Dan hal ini tentu pernah dirasakan bagi orang-orang yang suka bersedekah.
Saat beramal, ada ketenangan hati yang dirasakan, juga rasa senang, bangga, dada yang lapang setelah memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan. Yuk kita coba tips ini, Semoga bermanfaat.